Monday, March 27, 2017

Berkunjung ke Panti Asuhan AlKaaf Jabung



Hari Sabtu, 5 Mareet 2017 Sekolahku SDIT Ahmad Yani Malang mengadakan kunjungan ke panti asuhan AlKaaf tepatnya di Jl. A. Yani dusun Alas kulak desa Kemantren Kec. Jabung Kab. malang. Aku kesana dengan mengendarai mobil dengan guru dan teman sekelasku.

Setelah sampai dipanti asuhan aku  dan teman-teman memberikan hadiah yang sudah kami persiapkan, hadiah itu berupa sembako, peralatan mandi, peralatan sholat, dan keperluan penting lainnya.


Acara kunjugan ini dicover dengan acara serimonial, pembukaan yang diawali pembacaan ayat suci Al Qur'an oleh perwakilan dari panti asuhan tersebut, setelah itu dilanjutkan dengan sambutan Bunda Mutini selaku Kepala Sekolah SDIT Ahmad yani. Bunda Mutini mengatakan bahwa
"Kita patut bersyukur karena hingga saat ini kita masih memiliki orang tua yang menyayangi kita, menyekolahkan kita, mendidik kita hingga saat ini."
mungkin kata ini yang selalu terngiang ditelingaku. setelah itu dilanjutkan dengan menceritakan tentang panti asuhan tersebut dan pembacaan do'a oleh panti asuhan.

Panti asuhan menampung sebanya 210 anak dari umur 1,5 tahun sampai18 tahun dengan rata-rata orang tuanya meninggal, ditelantarkan, dibuang dll. Anak-anak disana dari berbagai daerah, mulai dari Lampung, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Flores. Anak-anak dipanti asuhan ini banyak juga yang menderita disabilitas seperti buta, lumpuh, kelainan fungsi tubuh.

Kegiatan di pantiasuhan ini dimulai dari jam 3 pagi untuk sholat malam, setelah itu ada yang memasak dan biasanya ditugaskan kepada kakak perempuan untuk sarapan dan setelah itu berangkat sekolah dari yang sekolah di TK sampai yang sekolah SMA. Dan kegiatan ini dilakukan rutin setiap hari.

Acara ini ditutup dengan do'a, makan bersama dan saling berkenalan, dan saya  berkenalan dengan anak yang bernama Tata, dia berumur 3 tahun dan sangatlah lucu. Dia memintaku untuk menggendongnya, hatiku sangat sedih karena diusianya sekarang dia belum pernah merasakan digendong orang tua kandungnya, tidak pernah merasakan di peluk, tidak pernah melihat wajah kedua orang tuanya. wajah polos dan belum mengerti apa-apa membuatku bertambah kasihan kepadanya. saya tidak sempat memotret wajahnya.

Setelah acara ini selesai kami berpamitan kepada mereka dan kamipun kembali kesekolah. Dan masih terngiang kalimat,"Kita patut bersyukur karena hingga saat ini kita masih memiliki orang tua yang menyayangi kita, menyekolahkan kita, mendidik kita hingga saat ini."




1 comment:

  1. "Kita patut bersyukur karena hingga saat ini kita masih memiliki orang tua yang menyayangi kita, menyekolahkan kita, mendidik kita hingga saat ini."
    Ya, dan saya sangat bersyukur sekali telah dibesarkan oleh kedua orang tua saya....
    ^_^

    ReplyDelete